Stress dapat didefinisikan
sebagai suatu respon terhadap perubahan yang terjadi maupun peristiwa atau
permasalahan yang menyiksa atau melampaui kemampuan seseorang untuk
mengatasinya.
SUMBER-SUMBER
STRESS
A. Faktor Kepribadian
Terdapat tiga aspek kepribadian yang mempengaruhi seseorang dalam mengatasi stress, yaitu :
1.
Type
A/Type B Behavior Patterns
Friedman dan
Rosenman mendeskripsikan karakteristik personality yang umum dari pria yang
mengalami penyakit koroner sebagai Type A
behavior pattern yaitu sebuah kelompok karakteristik yang kompetitif,
dorongan kuat, dan bermusuhan yang dianggap lebih erat terkena penyakit
jantung. Friedman dan Rosenman menamai kelompok yang lebih sehat sebagai Type B behavior pattern yang memiliki
karakteristik tenang dan santai.
2. Hardiness = gaya
kepribadian yang dikarakteristikkan dengan rasa keterikatan (daripada
pengasingan), control (daripada ketidakberdayaan), dan menganggap masalah
adalah sebuah tantangan daripada sebuah ancaman.
B. Faktor Lingkungan
-TINDAK
KRIMINAL, PELECEHAN SEKSUAL, DAN KEKERASAN
- KEHILANGAN
ANGGOTA KELUARGA
- BENCANA
ALAM
-TERORISME
- GANGGUAN
SEHARI-HARI
- Frustasi terjadi ketika kita tidak dapat mencapai apa yang kita inginkan.
- Konflik terjadi ketika terdapat dua hal atau lebih yang ingin dicapai, tetapi terhalang oleh sebuah hal lain.
- Tekanan = Stress yang muncul sebagai ancaman dari peristiwa negatif.
- Kodisi lingkungan seperti temperatur, polusi udara, kebisingan, dan hal lainnya turut berperan dalam memicu stress.
- Overload adalah sebuah perasaan ketika memiliki beban yang terlalu berat. Overload juga bisa mengarah pada burnout yaitu perasaan overload yang meliputi kelelahan mental dan fisik, yang terjadi akibat penumpukan stress sehari-hari.
- Perubahan kehidupan adalah perubahan nyata yang jelas terlihat dalam kehidupan seorang yang membutuhkan penyesuaian diri ulang.
COPING WITH STRESS
Coping adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk
mengatasi sumber stres dan mengontrol reaksi mereka terhadapnya.
ü Effective Coping
Metode efektif dalam menghapus sumber stres atau mengontrol
reaksi kita terhadapnya adalah :
Removing
Stress
Salah satu cara efektif dalam mengatasi stres adalah dengan
cara menghapus sumber stres dari kehidupan kita. Dalam berbagai cara, mengatasi stres dapat
dilakukan dengan mencari sumbernya terlebih dahulu lalu kemudian
menghilangkannya.
Cognitive
Coping
Kognitif kita sangat erat kaitannya dengan reaksi kita
terhadap stres. Metode yang digunakan dalam cognitive coping ini adalah
Reappraisal. Reappraisal adalah mengubah pola pikir atau pandangan seseorang
terhadap sebuah peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres dengan tujuan untuk
mengurangi tingkat stresnya.
Managing
Stress Reactions
Ketika sumber stres benar-benar tidak dapat dihapus,opsi
efektif lainnya adalah dengan cara me-manage psikologis kita dan reaksi
psikologis kita terhadap stres.
ü Ineffective Coping
Banyak usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan stres namun hasilnya tidak
efektif.Usaha itu mungkin hanya memberikan bantuan yang bersifat temporary
terhadap penurunan stres namun tidak memberikan solusi jangka panjang.Dan
bahkan justru dapat membuatnya menjadi semakin parah.3 contoh ineffective
coping yang umum dilakukan adalah :
Withdrawal. Mengatasi stres dengan cara menarik diri/menyerah pada
masalah yang ada.
Aggression. Reaksi yang umum dari kadaan frustasi adalah adalh
aggression yaitu melakukan semacam penyerangan atau kemarahan yang sangat besar
terhadap penyebab masalah.
Self-Medication. Mengatasi stres dengan cara menggunakan tembakau, alkohol,
dan narkotika lainnya. Meskipun alkohol dapat mengurangi kecemasan secara
temporer, ia tidak dapat menghilangkan sumber stres dan sering menyebabkan
masalah.
Defense
Mechanism. Menurut Freud,
salah satu kunci fungsi dari ego adalah untuk membela seseorang dari penumpukan
ketegangan. Ketika stres terjadi atau ketika ada konflik yang dikarenakan
superego menghalangi keinginan id, maka terciptalah ketegangan psikologis yang
harus dihilangkan dengan entah bagaimana caranya. Ketika mereka tidak terlalu
sering digunakan mekanisme pertahanan itu efektif untuk digunakan. Mekanisme
pertahanan utama adalah sebagai berikut :
1. Displacement. Ketika kita tidak mungkin melampiaskan kemarahan kita kepada
orang yang membuat kita marah, kita dapat melampiaskannya kepada orang yang
lebih aman.
2. Sublimation. Stres dikurangi dengan cara mengubah impuls ke kegiatan
positif yang lebih di setujui seperti kegiatan sosial, belajar, dan
berolahraga.
3.
Projection. Seseorang mengurangi stres dengan cara memproyeksikan
dirinya dengan orang lain.
4.
Reaction Formation. Perasaan stres
secara tidak sadar diubah keinginan yang berlawanan.
5. Regression. Stres dikurangi dengan cara kembali ke pola perilaku awal. Contoh
: Seorang bos yang melampiaskan emosinya dengan marah-marah setiap ada masalah
yang serius. Pelampiasan secara langsung ini dapat mengurangi stres
dibandingkan apabila ia menahan-nahannya.
6.
Rationalization. Mengurangi stres
dengan cara menjelaskan sumber stres secara logika.
7. Repression. Mengurangi stres dengan cara menahannya, lama kelamaan stres tersebut keluar dari alam
sadarnya.
8.
Denial. Penolakan yang
sadar terhadap perasaan atau ide yang menjengkelkan.
9.
Intellectualization. Mengurangi stres
dengan cara mengubah si sumber stres ke dalam alasan yang lebih intelektual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar