Kamis, 07 Juni 2012

Tokoh Kepribadian "Murray"

1. Sejarah teori Murray

     Murray mulai tertarik pada dunia psikologi saat membaca buku Jung Psychological Types, kemudian pertemuannya dengan Carl Jung mengubah pandangan Murray terhadap psikoanalisis, hingga pada akhirnya Murray memutuskan untuk menjadi seorang psikolog, dan kemudian melakukan penelitian tentang kepribadian. Pada tahun 1930, Murray menciptakan istilah personologi untuk menjelaskan cabang ilmu psikologi yang mempelajari kehidupan manusia individual dan faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanannya (1938, hal 4). Dengan keyakinan kuat bahwa untuk memahami makna satu proses apapun dari kepribadian, seseorang harus memiliki pemahaman terhadap keseluruhan, Murray menekankan keperluan akan “studi individu yang sistematik dan berjangka panjang.” Dia telah berulang kali menegaskan kesia-siaan banyaknya data yang diperoleh tanpa laboratorium, dengan tetap bersikeras bahwa kita tidak akan maju selama kita mempelajari orang di luar konteks dan dalam kondisi-kondisi yang tidak asli.        

      Keyakinan Murray bahwa setiap bagian perilaku manusia harus dipahami secara bersamaan dengan seluruh manusia yang aktif membuatnya menciptakan teori yang benar-benar menyeluruh (holistik). tidak seperti ahli teori holistik yang lain, Murray memasukkan -ke dalam unit studi dasarnya- lingkungan di mana orang tersebut aktif dan dia telah mengembangkan serangkaian konsep terperinci untuk merepresentasikan dorongan lingkungan. Dalam menekankan interaksi antara orang dan lingkungannya, Murray dihadapkan dengan posisi “interaksionis” 30 tahun yang sekarang banyak dipegang oleh pada peneliti yang sampai sekarang berpendapat dengan tekun untuk satu segi atau segi yang lain dari “debat orang- situasi”. 

      Latar belakang klinis Murray telah berkontribusi pada keyakinannya akan pentingnya menjelaskan kompleksitas contoh setiap individu dan dia telah mengembangkan sistem ekstensi (taksonomi-taksonomi) untuk mengklasifikasikan data. Pada waktu yang sama, dia telah menemukan cara-cara untuk memilih dan menentukan variabel-variabel yang penting untuk memahami orang tersebut. Murray adalah salah satu peneliti pertama dalam psikologi akademis yang memberikan pemikiran psikoanalisis pada audiens yang sungguh-sungguh dan berusaha menerjemahkan konsep Freud dan Jung ke dalam hipotesis yang teruji. Oleh sebabnya, dia telah berkontribusi untuk menemukan dukungan empiris untuk konsep- konsep dan teori-teori yang berasal dari setting psikoanalisis atau psikoterapi.

    Murray selalu menganggap jelas keunikan penting setiap orang dan tentu saja setiap peristiwa perilaku. Setiap potong perilaku “meninggalkan beberapa jejak tentang kejadiannya… [ misalnya,] titik permulaan ide ,lebih banyak kasih sayang pada beberapa orang, sedikit perkembangan kemampuan,” dan sebagai akibatnya, “dengan perubahan bertahap yang jarang dapat dilihat,” orang tersebut berubah dari waktu ke waktu (Murray dan Kluckhohn, 1953, hal 10). Oleh sebabnya, setiap kali orang bertemu mereka itu unik, begitu pula interaksi mereka.Walaupun pengalaman dan pelatihan kliniknya sering menuntutnya untuk berfokus pada apa yang tidak normal, Murray dalam studi kepribadian seumur hidupnya sebagian telah berkutat dengan individu yang normal. Seperti yang dia uraikan, dengan hanya menguji fitur neurotik yang tidak normal” dari orang adalah seperti hanya meneliti elemen kriminal dan radikal dalam sebuah Negara; Metode itu tidak dapat menciptakan sebuah gambaran yang akurat baik satu manusia ataupun masyarakat secara keseluruhan (Murray, 1938). Mungkin fitur yang paling istimewa dari teori Murray adalah penekanannya pada sistem kompleks tinggi konsep motivasi. Dalam skema ini, faktor sekarang dan terdahulu memiliki andil dalam menentukan perilaku dan bentuk motivasi bawah sadar secara penting.


    Tidak seperti kebanyakan ahli teori yang telah kita pelajari sejauh ini, Murray secara konsisten menekankan hubungan antara peristiwa psikologis dan proses psikologi yang pokok. Sekarang, saat neuropsikologi, biokimia dan disiplin ilmu yang berkaitan menemukan informasi yang lebih dan lebih banyak lagi tentang peran sistem syaraf dalam keaktifan psikologis, kebersikerasan. Murray dalam menilai otak sebagai lokus kepribadian nampak profetis. Hingga Murray menulis sebuah buku berjudul Explorations in Personality (1938), Assesment of Men (1948), dan mengembangkan Tes TAT ( Thematic Apperception Test ) yang kini digunakan secara luas dalam Tes Kepribadian. Murray menjadi Profesor Psikologi Klinis di Harvard University dan mengajar disana selama lebih dari 30 tahun, hingga pension pada tahun 1962 dan akhirnya meninggal pada tahun 1988.


2. Defenisi Kepribadian menurut Murray
Secara teoritis, komponen definisi kepribadian murray, yaitu :
· Kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan teoritikus ( ahli teori ) dan bukan gambaran tingkah laku individu belaka.
· Kepribadian individu adalah rangkaian peristiwa yang secara ideal mencakup rentang hidup sang individu. Sejarah kepribadian yaitu : kepribadian itu sendiri.
· Definisi kepribadian harus mencerminkan unsur unsur tingkah laku yang tepat dan berulang, maupun unsur unsur yang baru dan unik.
· Kepribadian adalah fungsi yang menata dan mengarahkan dalam diri individu yang punya tujuan :
mengintegrasikan konflik konflik dan rintangan rintangan yang dihadapi, memuaskan kebutuhan kebutuhan individu dan menyusun rencana rencana untuk mencapai tujuan dimasa datang.
· Kepribadian terletak di otak, tanpa otak tidak ada kepribadian.


3. Struktur Kepribadian Murray
Pandangan-pandangan Murray tentang struktur kepribadian sangat dipengaruhi oleh teori Psikoanalisa Freud, meskipun dalam banyak hal berbeda secara mencolok.
1. Proceedings dan Serials
   Menurut Murray, proceeding adalah hal-hal yang kita amati untuk digambarkan dan dijelaskan menggunakan model-model tertentu serta hal-hal yang akan kita prediksikan untuk menguji kejituan perumusan-perumusan kita. Idealnya, durasi dari proceeding ditentukan oleh dua hal yaitu; permulaan dan penyelesaian. Konsep proceeding mencerminkan keyakinan Murray, bahwa tingkah laku tidak mungkin terlepas dari dimensi waktu. Menurut Murray, proceeding dapat digolongkan menjadi internal (daydreaming, problem solving, planning in solitude ) atau eksternal ( berinteraksi dengan orang lain atau objek-objek dalam lingkungan ).
   Serial adalah satuan tingkah laku fungsional yang lebih panjang. Penggambaran tingkah laku secara serial sangat penting karena proceeding-proceeding tertentu begitu erat berhubungan dengan yang lain, sehingga tidak mungkin diteliti sendiri-sendiri untuk mendapatkan arti secara keseluruhan.


2. Serial Programs dan Schedules
   Serial program adalah penyusunan secara teratur atas sub-sub tujuan yang merentang ke arah masa depan, mungkin sampai jangka waktu bertahun-tahun, dan apabila berlangsung dengan baik, akhirnya akan mencapai suatu keadaan yang diinginkan.Schedule adalah sarana-sarana untuk mereduksikan konflik antara kebutuhan-kebutuhan dan objek-objek tujuan yang saling bersaing, dengan cara mengatur penyaluran kecenderungan-kecenderungan ini pada waktu yang berbeda.


3. Abilities dan Achievements
    Menurut Murray, kemampuan dan prestasi adalah bagian yang penting dalam kepribadian. Kedua hal tersebut menjalankan fungsi sentral menjembatani disposisi-disposisi dengan tindakan serta hasil ke arah mana disposisi-disposisi tersebut ditujukan. Hasil dari penelitian-penelitian Murray, menunjukkan bahwa konsep ability dan achievement berlaku pada berbagai bidang seperti; mekanik, kepemimpinan, sosial-ekonomi, erotik dan intelektual.


4. Pembentukan Kepribadian
    Murray setuju dengan konsep Id, Ego, dan Superego yang dikemukakan oleh Freud. Id sebagai gudang impuls-impuls yang bersifat primitif dan tidak dapat diterima, disinilah sumber energy dan motif yang dibawa sejak lahir. Murray juga berpendapat bahwa Id berisi impuls yang dapat diterima oleh diri dan masyarakat. Ego, sejalan dengan teori Psikoanalitis dipandang sebagai organisator atau integrator sentral tingkah laku. kekuatan dan keberhasilan ego merupakan faktor penting penentu penyesuaian diri individu. Superego, dalam teori Murray dipandang sebagai penanaman kebudayaan. Superego merupakan subsistem yang diinternalisasikan dan dalam individu bertindak sebagai pengatur tingkah laku persis seperti yang pernah dilakukan oleh pelaku-pelaku diluar individu.


4. Dinamika Kepribadian
    Kontribusi Murray terhadap teori psikologi yang telah menjadi paling menonjol terdapat dalam representasi perjuangan, pencarian, keinginan, harapan, dan kesediaan manusia. Bisa dikatakan bahwa posisinya pada dasarnya merupakan suatu psikologi yang memotivasi. Fokus ini terhadap proses motivasi adalah hal yang selaras dengan keyakinan Murray bahwa studi tentang kecenderungan arah seseorang memegang peranan penting untuk memahami perilaku manusia. “...Hal yang paling penting untuk mengetahui tentang seseorang ... adalah the superordinate directionality/directionalities mengenai kegiatannya, baik mental, verbal ataupun fisik” (Murray, 1951b, p.276). Ketertarikan Murray terhadap directionality membawanya kepada hal yang paling kompleks dan menggambarkan secara cermat mengenai sistem konstruksi motivasi yang dapat ditemukan dalam suasana psikologi contemporer. Minat taksonominya jelas terungkap dalam diri pasien dan terserap dalam mengklasifikasikan elemen perilaku manusia dari segi faktor penentu atau motif manusia yang mendasarinya.Dalam memikirkan teori Murray mengenai motivasi kita seharusnya mulai dengan diskusi mengenai konsep need, yangmana dari awal telah menjadi fokus dari upaya konseptualnya, dan konsep terkait lainnya yaitu press, tension reduction, thema, need integrate, unity-thema,dan regnancy. Akhirnya kita akan membahas nilai terkaitnya dan konsep vector yang mewakili teorinya.


Need (Kebutuhan)
Kebutuhan adalah sebuah gagasan (sebuah fiksi yang mudah digunakan atau konsep hipotetis) yangmana berdiri untuk sebuah kekuatan ... di wilayah otak, suatu kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, cara berpikir, konatif dan tindakan yang merupakan jalan untuk merubah ke arah tertentu yang ada, situasi yang tidak memuaskan.
Murray menyatakan bahwa keberadaan kebutuhan dapat disimpulkan atas dasar:
(1) Efek atau hasil akhir perilaku
(2) Pola tertentu atau modus perilaku yang terlibat
(3) Perhatian dan respon yang selektif terhadap kelas tertentu dari objek stimulus
(4) Ekspresi dari emosi dan pengaruh tertentu
(5) Ekspresi kepuasan ketika efek tertentu diterima atau mengecawakan ketika efek tersebut tidak didapatkan


Tipe-tipe Kebutuhan Murray
Dasar dari tipe kebutuhan Murray, yaitu :
a. Kebutuhan Primer atau viscerogenic needs : kebutuhan untuk kepuasan fisik, seperti: udara, air, makanan, sex, ASI, buang air kecil dan buang air besar.
    Kebutuhan Sekunder atau physogenic needs : kebutuhan sebagai turunan dari kebutuhan primer dan berperan sebagai kebutuhan batiniah, seperti : pendapatan,pencapaian atau prestasi, pengakuan oleh orang lain, mendapatkan perhatian, kekuasaan, kemandirian, dan kehormatan.
b. Overt needs : kebutuhan mengeskpresikan diri pada hal yang nyata seperti tingkah laku motorik.
    Covert needs : kebutuhan mengekspresikan diri pada hal yang terpendam seperi fantasi dan mimpi karena tidak semua kebutuhan tersebut dapat diekspresikan melalui tingkah laku motorik karena adanya norma-norma di dalam masyarakat.
c. Focal needs : kebutuhan yang memiliki sumber terfokus pada satu titik saja.
    Difuse needs : kebutuhan yang memiliki sumber tersebar di banyak tempat.
d. Proactive needs : kebutuhan yang digerakkan oleh dorongan diri sendiri
    Reactive needs : kebutuhan yang ada sebagai akibat dari suatu hasil dari kejadian.
e. Process activity : berbagai proses indra yang bekerja dalam melakukan aktivitas dan pelaku mendapat  kesenangan dari proses tersebut
   Modal needs : kebutuhan untuk mendaoatkan reward atau penghargaan apabila melakukan pekerjaan dengan sempurna
   Effect needs : kebutuhan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan


Daftar kebutuhan Murray :
1. ABASEMENT=Untuk menerima tekanan dari luar, seperti : luka, makian, kritik, hukuman dan menerima kekurangan, kesalahan dan kekalahan.
2. ACHIEVEMENT=Untuk menyelesaikan masalah atau tantangan dengan menguasai, memanipulasi, cepat, mandiri, sempurna, menaikkan harga diri dengan meningkatkan keahlian.
3. AFFILIATION=Untuk bekerja sama dan bernegosiasi dengan orang lain.
4. AGRESSION=Untuk mengatasi perlawanan, berkelahi, membalas dendam, menyerang dan menghukum orang lain.
5. AUTONOMY=Untuk bebas, tidak terikat dan berdiri sendiri serta menghindari paksaan dan kediktatoran.
6. COUNTERACTION=Untuk menguasai atau mengatasi kegagalan, kelemahan, ketakutan, menghargai diri sendiri dengan meningkatkan kualitas diri.
7. DEFENDENCE=Untuk membela diri dari gangguan eksternal maupun internal.
8. DEFERENCE=Untuk mengakui dan menghomati orang lain yang lebih ‘tinggi’.
9. DOMINANCE=Untuk mengontrol kehidupan seseorang, mempengaruhi orang lain dengan sugesti, bujukan, dan perintah.
10. EXHIBITION=Untuk menimbulkan impresi, menjadi perhatian untuk dilihat dan didengar orang lain.
11. HARMAVOIDANCE=Untuk menghindari luka, sakit, siksaan dan kematian serta menyelamatkan diri.
12. INFAVOIDANCE=Untuk menghindari penghinaan, kabur disaat-saat yang memalukan, menghindari hal-hal yang beresiko.
13. NURTURANCE=Untuk memberikan simpati dan memberikan pertolongan bagi yang membutuhkan.
14. ORDER=Untuk mengorganisir sesuatu.
15. PLAY=Untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, menghilangkan stress, seperti tertawa dan mengeluarkan lelucon.
16. REJECTION=Untuk menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsipnya.
17. SENTIENCE=Untuk mencari dan menikmati kesan yang menyentuh perasaan .
18. SEX=Untuk melakukan hubungan intim dengan orang lain.
19. SUCCORANCE=Untuk dicintai, dilindungi, dituntun, dimaafkan, dan untuk selalu didukung.
20. UNDERSTANDING=Untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, untuk menspekulasi, menganalisis, dan mengeralisasi.

5. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Menurut Murray, “sejarah dari kepribadian adalah kepribadian itu sendiri”; mempelajari manusia sebagaimana mereka terus berkembang merupakan hal yang sangat penting untuk memahami manusia itu sendiri. Kombinasi dari proses, ketersambungan, kemampuan, prestasi, kebutuhan, tekanan, proses memerintah, tujuan dan nilai dapat digunakan untuk memahami manusia dalam beberapa hal dalam satu waktu, tetapi dalam penggambarannya hal itu tidaklah cukup. Karena bagian-bagian tersebut hanya dapat di mengerti dengan kesimpulan dari keseluruhannya, penelitian longitudinal dari manusialah yang merupakan hal terpenting.Kita akan memulai dari memikirkan konsep Murray mengenai “complex”, yang didasarkan pada pemikiran Freudian dan Jungian. Lalu kita akan melihat pemikiran Murray tentang bagaimana perkembangan dan pembelajaran terjadi, termasuk pengaruh penting dari genetic─maturational dan experiential determination. Terakhir kita akan melihat kembali konsepnya tentang bagaimana manusia bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungannya.

INFANTILE COMPLEXES. Murray tidak menerima pemikiran Freudian dan terutama penggambaran seksual dari kesenangan anak-anak terhadap sensasi yang dihubungkan dengan bagian-bagian yang spesifik dari tubuh. Ia telah menemukan bukti, bagaimanapun anak-anak pasti senang dengan fungsi dan aktivitas beberapa bagian tubuh tertentu─seperti menghisap, membuang air besar, dan memanipulasi bagian genitalnya─dan beberapa anak akan merasa frustasi dengan aktivitas yang tak dapat dihindarkan pada perpisahan, toilet training, dan beberapa prosedur sosial lainnya. Anak-anak mungkin dapat tergoda terhadap aktivitas tertentu, dan hal tersebut mungkin akan mempengaruhi perkembangan mereka selanjutnya.Konsep Murray tentang complex dibuat untuk memperlihatkan reaksi anak-anak terhadap kejadain-kejadian baru yang sedemikian rupa mengikat perkembangan-perkembangan spesifik dalam hidup dan perilaku manusia. Need integrate adalah suatu kebutuhan untuk interaksi tertentu terhadap objek tertentu. Suatu kebutuhan termasuk salah satu kejadian-kejadian awal atau tekanan masa kecil, dan pengaruh bagian perkembangan berikutnya, itu lah yang dinamakan complex.


   Berdasarkan Freud dan psikoanalisa, Murray (1938) menyatakan beberapa kondisi dan aktivitas awal─yang masing-masing adalah perpisahan, frustasi, dan keterbatasan tenaga eksternal─mengenai complex terutama yang telah berkembang:
1. Pengamanan dan ketergantungan keberadaan dalam kandungan (pemisahan oleh pengalaman sakit ketika melahirkan).
2. Sensasi kesenangan dari menghisap nutrisi yang baik dari payudara ibu (atau dari botol) ketika berbaring aman dalam pelukan ibu (membuat pemberhentian melalui pemisahan).
3. Kenikmatan bebas dari kesenangan sensai disertai pembuangan air besar (dibatasi oleh toilet training)
4. Getaran mengerikan yang timbul dari memanipulasi/menyalahgunakan organ genital (yang dilarang oleh perilaku yang dikenai hukuman).


DEVELOPMENTAL AND LEARNING PROCESSES
Bagi Murray, kepribadian adalah kumpulan hasil interaksi antara proses-proses genetic-maturational dan faktor experiential. Hal tersebut membantu menekankan pernyataan Murray dalam dua hal, yaitu:
1. kepribadian dikaitkan dengan struktur dan fungsi otak
2. setiap perilaku merupakan proses interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Faktor genetic─maturational dari kepribadian adalah hal utama yang diperoleh─dilambangkan dengan sel DNA (deoxyribonucleic acid). Faktor lingkungan atau experiential sangatlah berpengaruh terhadap hasil dari faktor generic-maturational yang dapat dinyatakan.Faktor Genetic-Maturational. Murray sangat memperihatikan evolusi dan perubahan, tetapi ia tidak melihat perkembangan sebagai sesuatu yang terjadi pada beberapa tahapan. Bagi Murray, program genetic “dapat dibagi menjadi tiga tahapan yang berurutan tetapi saling melengkapi pada waktu yang sementara” hal tersebut digambarkan secara khusus oleh Murray yang diberi nama proses psychometabolic. Murray memilih untuk menggunakan model metabolic karena dapat membantunya dalam menekankan prosesnya bukan strukturnya dan untuk memperlihatkan kemajuan pemikiran, konstruksi, dan kreativitas. Murray menyatakan bahwa proses awal dari kehidupan (pada masa infancy sampai dewasa awal), anabolic dan building-up merupakan hal yang terpenting (dominan). Pada masa manusia baru mempelajari hal baru; struktur dan fungsi baru pada otak biasanya agak rendah. Memasuki masa kedua (masa dewasa atau pertengahan umur), proses anabolic dan catabolic lebih ataupun kurang seimbang, dan penekanannya terletak pada preserving (pemeliharaan) dan reinforcing (penguatan) yang salah satunya telah di pelajari melalui pengulangan, memory (pengingatan) dan sebagainya. Pada masa ketiga dan masa terakhir (masa tua) proses catabolic menjadi lebih dominan, manusia mempelajari lebih sedikit hal dan ingatannya akan berkurang. Struktur dan fungsi dasar mulai memburuk. Sebagai contoh, telah dikatakan secara umum bahwa pada masa tua manusia tidak dapat lagi mempelajari hal baru sebaik pada masa muda, pada masa tua pasti ingatan pasti akan menurun (terutama pada “short-term memory” atau ingatan tentang beberapa kejadian).


   Hipotesis Murray mengatakan bahwa faktor program genetic pada masa muda dalam berbagai penempatan dan bakat akan muncul dan sesuai dengan perkembangan dalam beberapa jenis kondisi. Pada hal tertentu, program tersebut mengatakan bahwa “sekarang adalah saatnya untuk belajar merangkak”, yang lainnya mengatakan “sekarang saatnya masa pubertas”. Murray juga menyatakan bahwa faktor program genetic “beberapa kemampuan special (atletik, musisi, ahli matematika, sastrawan) akan lebih sempurna apabila diberikan fasilitas-fasilitas pelatihan”.Faktor genetic juga bertanggung jawab dalam hal keberadaan dalam otak pada delighters dan disstressors, atau pusat kesenangan dan kesedihan. Hal tersebut merupakan proses untuk menemukan apa yang menghasilkan kesenangan dan apa yang menghasilkan kesedihan yang meliputi pembelajaran.


PENGALAMAN-PENGALAMAN YANG MENENTUKAN
Proses pengalaman tersusun dari suksesi dan pengaruh dari:
1. Peristiwa yang terjadi di lingkungan orang tersebut
2. Ekspresi orang tersebut terhadap program yang telah disusun (ledakan naluriah), biasanya dipicu oleh suatu keadaan lingkungan yang spesifik
3. Dorongan seseorang dalam melakukan sesuatu, seperti rewards dan punishment.


PROSES SOSIALISASI
Teori Murray mirip dengan teori sosial yang berorientasi dari Kurt Lewin dalam menetukan peran utama dalam perkembangan oleh faktor lingkungan, khususnya dalam pengaturan interpersonal dan sosial yang dipengaruhi oleh perkembangan kita. Elemen utama dalam teori Murray—cara bekerja, kebutuhan, dan tekanan—membutuhkan ketegasan dan dan interaksi pendekatan terhadap sifat manusia.Menurut Murray, kepribadian manusia adalah gabungan antara suara hati seseorang dan keinginan serta ketertarikannya. Keinginan dan ketertarikan tersebut dimunculkan secara bersamaan oleh institusi dan pola-pola dalam masyarakat. Proses yang terjadi antara kebutuhan seseorang yang sesuai dengan kaidah-kaidah dalam masyarakat disebut proses sosialisasi. Hal-hal yang tidak dapat dipungkiri pasti akan terjadi, yaitu konflik antara seseorang dengan lingkungannya akan terselesaikan dengan penyesuaian diri individu tersebut terhadap kelompok-kelompok tertentu. Pada umumnya, norma-norma masyarakat hanya bisa diubah bila banyak orang yang bersama-sama memutuskan untuk mengubah mereka; jika hanya seseorang, kemungkinan untuk dapat berhasil melakukannya sangatlah kecil. Agar seseorang dapat diterima dalam masyarakat, dia harus mampu mengendalikan dan memunculkan superegonya. Itulah sebabnya, orangtua adalah figur terpenting dan yang memunculkan superego tersebut adalah kunci utama dalam proses sosialisasi. Ketepatan mereka saat memberikan reward dan punishment terhadap individu sangat mempengaruhi suksesnya proses ini. Pada umumnya, hubungan yang saling mengasihi antara orangtua dan anaknya adalah fasilitator terbaik; dimana perilaku yang dizinkan dan tidak diizinkan dapat menjadi pengontro tingkah laku anak.


6. Psychopatology
Psikopatologi adalah studi tentang penyakit mental, gangguan mental, dan perilaku abnormal / maladaptif. Istilah ini paling sering digunakan dalam psikiatri di manapatologi mengacu pada proses penyakit. Psikologi abnormal adalah istilah yang samadigunakan lebih sering di bidang non-medis psikologi. Psikopatologi tidak harus bingung dengan psikopati, sebuah subtipe genetik dari gangguan kepribadianantisosial. Didasarkan pada karya Freud, Murray membagii lima tahapan pada masa kanak-kanak, masing-masing ditandai oleh kondisi pleasureable yang pasti diakhiri oleh tuntutan sosial.Setiap tahapan meninggalkan jejaknya pada kepribadian kita dalam bentuk kesadaran kompleks atau pola yang mengarahkan perkembangan.Kesesuaian yang terakhir kami untuk murray, semua orang pasti melewati tahapan.dissini perkembangan yang sama ada yang tidak normal tentang mereka kecuali ketika mereka diwujudkan secara ekstrim. suatu kondisi yang membuat orang terpaku pada tahapan2 kepribadian.Teori ini kemudian tidak mampu mengembangkan spontanitas dan fleksibilitas, sebuah situasi yang mengganggu pembentukan ego dan superego.


7. Asasmen
The OSS Assessment Program. Calon potensial untuk posisi OSS ( Office of Strategic Service) diwawancarai dan diberi tes Rorschach, tes TAT dan kuesioner yang mencakup berbagai topik. Calon berpartisipasi dalam tes situasional, yang berada pada situasi stres yang dapat merangsang pengalaman mereka. Perilaku mereka dalam tes ini sangat diamati. Tim penilai mengembangkan prosedur untuk menguji kemampuan kandidat untuk "mentolerir ketegangan emosional dan intelektual yang parah."


The Thematic Apperception Test. TAT terdiri dari satu set gambar ambigu menggambarkan adegan sederhana. Orang mengambil ujian diminta untuk menulis sebuah cerita yang menggambarkan manusia dan benda dalam gambar, menggambarkan apa yang mungkin yang mengarah pada sebuah situasi dan apa yang orang pikirkan dan rasakan.


8. Intervensi
Dalam program penilaian murray untuk oss, dia menggunakan tes situasional (pengamatan perilaku), Hal ini menyebabkan pengembangan pusat-pusat penilaian, yang sangat populer di dunia bisnis saat ini. Murray dan rekan mengembangkan tes Apersepsi Tematik (TAT), berdasarkan konsep Freud tentang proyeksi penelitian.Murray melibatkan analisis ekstensif pada S1 mahasiswa laki-laki normal.Jadi, pendekatannya adalah idiografis (melibatkan studi intensif dari orang nomor kecil) daripada nomotetis (melibatkan perbedaan statistik ditemukan di antara sekelompok besar orang). Penelitian yang cukup besar telah dilakukan pada kebutuhan yang diusulkan Murray untuk prestasi dan afiliasi dan respon terhadap pentingnya power terletak pada daftarnya kebutuhan dan teknik nya untuk menilai kepribadian.

3 komentar:

  1. boleh tau sumbernya darimana?
    terimakasih :)

    BalasHapus
  2. bole liat daftar pustakanya? hehe
    btw ini cukup lengkap, jdi trtarik untk jadiin blog ini daftar rujukan :)

    BalasHapus